Patrick masuk ke ruang praktek dokter dengan wajah babak belur dansebuah raket tenis yang jebol terkalung di lehernya.“Jangan khawatir, saya akan segera menolong anda. Tapi terlebih dahulu,mengapa raket itu sampai melilit leher anda?”“Ceritanya begini, dokter”, kata Patrick.“Tadi sore, saya dan istri saya pergi bermain tenis. Lalu istri sayamelakukan pukulan yang begitu keras sehingga bolanya hilang daripandangan kami. Kami sibuk mencari bola itu. Kemudian di pojok lapangan sayamelihat seekor sapi betina sedang berbaring-baring. Saya dekati sapi itu, dandengan perlahan-lahan ekornya saya angkat. Astaga ! ternyata bola tenis yanghilang itu memang ada dibawah pangkal ekornya. Saya berteriak memanggilistri saya “Sayang, kelihatannya ini sepertinya punyamu”. Dan dokter,setelah mengucapkan kata-kata itu saya tidak ingat apa-apa lagi”.
Kamis, 23 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar